Alpha, Pertemanan Anjing Dan Manusia

Alpha, Pertemanan Anjing dan ManusiaFoto: imdb.

Jakarta -

Banyak film menceritakan korelasi yang besar lengan berkuasa antara insan dan hewan. Namun 'Alpha' mengambil perspektif berbeda. Sutradara Albert Hughes membawa penonton mundur ke masa-masa terakhir Zaman Es, menyuguhkan kisah bagaimana anjing pertama kali dijinakkan.

Ber-setting sekitar 20 ribu tahun yang kemudian di Eropa, sebuah suku kecil yang dipimpin oleh Tau (Jóhannes Haukur Jóhannesson) sedang bersiap memburu sekumpulan bison.

Anak Tau, Keda (Kodi Smit-McPhee), berhasil membuat tombak yang besar lengan berkuasa dan tajam. Hal tersebut mengambarkan ia sudah siap ikut pergi berburu. Perburuan bison liar itu sangat berbahaya, sehingga ibu Keda merasa khawatir alasannya anaknya mempunyai hati yang terlalu lembut.

'Alpha', Pertemanan Anjing dan ManusiaFoto: imdb.


Namun Tau tetap berkeras alasannya tanggung jawabnya sebagai kepala suku. Selain itu, ia harus mempersiapkan Keda untuk menggantikan dia. Lagi pula, tanpa bison, sukunya akan kelaparan selama animo dingin.

Perburuan pertama Keda dipenuhi bahaya. Malapetaka pun terjadi ketika Tau dihadapkan pada pilihan antara anak dan sukunya. Keda mengalami luka dan sendirian. Ketika bergulat dengan keadaan yang terus bertambah buruk, Keda dipertemukan dengan sekelompok serigala.

'Alpha' sukses memukau penonton dengan chemistry suku-suku dan chemistry Keda dengan serigalanya: Alpha. Selain itu, visual yang disajikan benar-benar efektif menggambarkan Eropa ketika itu.

'Alpha', Pertemanan Anjing dan ManusiaFoto: imdb.



Meskipun plot yang disuguhkan sederhana dan tidak berlebihan, perjalanan Keda dan Alpha sempurna. Keda sangat menderita, namun keinginannya kembali bersama keluarganya begitu besar lengan berkuasa sehingga ia terus berjuang.

Kehadiran Alpha awalnya berasal dari rasa kasihan, kemudian menjadi obat penghilang rasa sepi. Namun, sehabis Keda berhasil menemukan cara menjinakkan Alpha, keduanya ternyata bekerja sama dengan baik dalam berburu.

'Alpha' menerima rating PG-13 untuk beberapa kekerasan. Namun film tersebut tidak berbahaya ditonton oleh belum dewasa alasannya memperlihatkan banyak pelajaran penting.